THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Sabtu, 31 Mei 2008

2010, Lutra Produksi 220 Ribu Ton Kakao Per Tahun

MAKASSAR - Produksi kakao di Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan, yang saat baru sekitar 55.000 ton/tahun akan naik menjadi 160.000 sampai 220.000 ton tahun 2010 mendatang.

Kita sedang menggalakkan gerakan intensifikasi kakao untuk menaikkan angka produktivitas kebun-kebun kakao di daerah ini, kata Bupati Lutra, Mufti Lutfy di Masamba, Kabupaten Lutra, sekitar 500 km Utara Makassar yang dihubungi dari Makassar, Senin.

Lutra saat ini memiliki areal kebun kakao sekitar 55.000 hektare, namun produktivitasnya masih sangat terbatas yakni baru sekitar satu ton/ha.

Gerakan intensifikasi kakao ini ditempuh dengan melatih petani menerapkan teknologi perkakaoan mulai dari cara memupuk, menyambung batang, peremajaan tanaman, memberantas hama, menangani panen dan pasca panen.

Untuk mendukung prograqm itu, Bank Indonesia mengucurkan kredit melalui Askrindo khusus sebesar Rp100 miliar untuk disalurkan kepada petani kakao setempat.

Pinjaman yang diharapkan cair tahun 2007 ini akan dikelola kelompok-kelompok petani kakao di daerah ini dengan pengawasan pemerintah daerah. Pihaknya sedang menyosialisasikan penyaluran dana itu bagi peningkatan produksi kakao dan kesejahteraan petani.

Tahun 2003 lalu, produksi kakao di daerahnya mengalami penurunan sekitar 15 persen akibat bencana banjir yang menggenangi puluhan ribu hektar lahan kakao yang siap panen. Karena itu, ke depan ini akan dilakukan peremajaan dan penyambungan batang kakao produktif dengan menggunakan teknologi yang akan memproduksi kakao berkualitas dengan standar mutu pasar mancanegara.

Lutra, salah satu daerah penghasil kakao terbanyak di Sulsel akan menjadi produsen kakao terkemuka di Indonesia bahkan dunia setelah pantai Gading, Afrika, ujarnya.

Mengenai tenaga penyuluh kakao dari instansi terkait tingkat Pemprov Sulsel yang sering ke daerahnya untuk melakukan penyuluhan, Lutfy berharap agar pihak Pemprov mengirim penyuluh yang dan menguasai teknologi perkakaoan.

Jangan kirim penyuluh yang tidak punya pengalaman karena yang akan disuluh ini adalahj petani yang sudah punya pengetahuan yang cukup baik tentang permasalahan perkakaoan, ujarnya.

Kadang-kadang petani kakao tidak puas dengan penyuluhan yang diberikan tenaga yang direkomendasikan Pemprov Sulsel sebab petani sudah mengetahui hal itu bahkan tidak jarang ada penyuluh yang justru menimba pengalaman dari petani. Ini kan lucu, ungkapnya.

Kondisi seperti ini akan merugikan semua pihak termasuk Pemkab setempat yang membayar honorarium mereka. (kpl/rit)

pengembangan teknologi somatik pada kakao

Dalam rangka memenuhi kekurangan benih kakao untuk program revitalisasi perkebunan kakao, maka Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia mencari alternative teknologi yang dapat memenuhi kekurangan kebutuhan benih kakao yaitu dengan teknologi Somatik Embriogenesis (SE).

Teknologi somatik embriogenesis sebenarnya telah dihasilkan di Indonesia, khususnya di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Namun demikian, penerapan teknik tersebut di Indonesia dalam skala besar masih belum dicoba. Hal ini disebabkan oleh dua hal : 1). Masih mahalnya harga bibit hasil teknik ini, karena embrio somatik umumnya masih beragam dalam ukuran dan perkembangannya, sehingga masih perlu dilakukan satu tahapan perakaran embrio somatik secara individu di laboratorium, dan 2). Masih belum diketahuinya secara skala lapang terjadinya variasi keragaan tanaman di lapang, yang biasa disebut variasi somaklonal. Pengembangan teknologi ini di Indonesia terus dilakukan, namun untuk penerapan secara skala besar masih belum memungkinkan.

Saat ini Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia sudah berhasil mengembangkan pengecambahan embrio somatik di luar laboratorium (ex vitro) bersamaan dengan tahap aklimatisasi. Embrio somatik yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah embrio somatik yang dihasilkan oleh Pusat Penelitian Nestle Tours Perancis.

Alur produksi bibit kakao somatik embriogenesis

Pusat Penelitian Nestle Tour Perancis telah lama mengembangkan teknologi somatik embriogenesis kopi, kakao dan tanaman komersial lainnya. Dengan teknologi tersebut dapat dihasilkan embrio somatik yang seragam baik dalam ukuran maupun perkembangannya. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia saat ini sedang melakukan upaya transfer teknologi perbanyakan kakao tersebut. Dengan kapasitas laboratorium kultur jaringan sebanyak 2 juta bibit per tahun yang dimiliki diharapkan proses transfer dan adopsi teknologi tersebut berhasil dengan baik.

Kelebihan teknologi somatik embriogenesis kakao yang dikembangkan Pusat Penelitian Nestle Tour Peranis sebagai berikut :
1. Tingkat keseragaman tanaman hasil perbanyakan somatik embriogenesis tinggi.
2. Tanaman yang dihasilkan memiliki tekstur seperti tanaman hasil perbanyakan dengan biji yaitu memiliki akar tunggang dan berjorget (kakao).
3. Hasil uji lapang di Equador, tanaman kakao hasil perbanyakan dengan teknik somatik embriogenasis lebih vigor dan berbuah lebih awal dibandingkan tanaman hasil perbanyakan konvensional.
4. Harga bibit tidak lebih tinggi daripada harga bibit asal setek.

tentang kakao

Kakao merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon, di alam dapat mencapai ketinggian 10m. Meskipun demikian, dalam pembudidayaan tingginya dibuat tidak lebih dari 5m tetapi dengan tajuk menyamping yang meluas. Hal ini dilakukan untuk memperbanyak cabang produktif.

Bunga kakao, sebagaimana anggota Sterculiaceae lainnya, tumbuh langsung dari batang (cauliflorous). Bunga sempurna berukuran kecil (diameter maksimum 3cm), tunggal, namun nampak terangkai karena sering sejumlah bunga muncul dari satu titik tunas.
Bunga kakao tumbuh dari batang.
Bunga kakao tumbuh dari batang.

Penyerbukan bunga dilakukan oleh serangga (terutama lalat kecil (midge) Forcipomyia, semut bersayap, afid, dan beberapa lebah Trigona) yang biasanya terjadi pada malam hari1. Bunga


siap diserbuki dalam jangka waktu beberapa hari.

Kakao secara umum adalah tumbuhan menyerbuk silang dan memiliki sistem inkompatibilitas-sendiri (lihat penyerbukan). Walaupun demikian, beberapa varietas kakao mampu melakukan penyerbukan sendiri dan menghasilkan jenis komoditi dengan nilai jual yang lebih tinggi.

Buah tumbuh dari bunga yang diserbuki. Ukuran buah jauh lebih besar dari bunganya, dan berbentuk bulat hingga memanjang. Buah terdiri dari 5 daun buah dan memiliki ruang dan di dalamnya terdapat biji. Warna buah berubah-ubah. Sewaktu muda berwarna hijau hingga ungu. Apabila masak kulit luar buah biasanya berwarna kuning.

Biji terangkai pada plasenta yang tumbuh dari pangkal buah, di bagian dalam. Biji dilindungi oleh salut biji (aril) lunak berwarna putih. Dalam istilah pertanian disebut pulp. Endospermia biji mengandung lemak dengan kadar yang cukup tinggi. Dalam pengolahan pascapanen, pulp difermentasi selama tiga hari lalu biji dikeringkan di bawah sinar matahari.

Selasa, 06 Mei 2008

cOKLAT

Ketika berbicara tentang cokelat, semakin pahit, semakin sehat. Manfaat cokelat berasal dari flavonol dan antioksidan (juga terdapat pada strawberry, anggur merah dan apel). Sebenarnya, hanya kakao asli yang mengandung flavonols. Jadi pilihlah coklat yang mengandung kakao lebih banyak (lebih dari 60%). Dark chocolate merupakan jenis cokelat yang memiliki kalori lebih sedikit dibanding yang lain. Jika dimakan dalam jumlah secukupnya, Anda akan mendapat manfaat berupa berkurangnya kolesterol jahat.

Senin, 05 Mei 2008

COKELAT: NIKMAT & BERMANFAAT


Cokelat merupakan makanan yang digemari segala usia mulai dari anak-anak sampai orang tua. Tidak hanya dalam bentuk cokelat batangan, cokelat juga banyak diaplikasikan dalam beragam makanan mulai dari cake, biskuit, permen, ice cream, minuman dll. Selain rasanya yang enak, cokelat juga sering diasosiasikan dengan produk bernilai tinggi/mahal sehingga sering dijadikan sebagai hadiah.
Cokelat dihasilkan melalui serangkaian proses dari biji kakao. Biji kakao ini berasal dari tanaman kakao, Theobroma cacao, yang tumbuh hanya di daerah tropis. Pantai Gading di Afrika Barat dikenal sebagai penghasil biji kakao terbesar di dunia. Dalam bahasa Yunani, theobroma berarti makanan para dewa. Dalam kebudayaan Meso Amerika, biji kakao bernilai sangat tinggi sehingga dijadikan sebagai mata uang.

Asal Muasal Istilah Cokelat
Istilah ‘cokelat’ itu sendiri berasal dari xocolatl (bahasa suku Aztec) yang berarti minuman pahit. Pada awalnya, cokelat dikonsumsi sebagai minuman yang dibuat berbuih, kadang-kadang ditaburi lada merah, vanilla, madu atau rempah-rempah lain. Rasanya pahit, sepat dan berlemak. Konsumsi cokelat masa itu dianggap sebagai simbol status penting dan juga kemakmuran. Cokelat dalam bentuk padat pertama kali ditemukan pada abad ke-18 di Eropa. Penggunaan rempah-rempah dihilangkan dan mulai ditambahkan gula, susu dll.

Pengolahan biji kakao menghasilkan cocoa liquor (cocoa mass), cocoa butter dan cocoa powder. Biji kakao dan turunannya ini merupakan sumber antioksidan polifenol – senyawa yang dapat mengurangi resiko penyakit jantung dengan cara mencegah oksidasi Low Density Lipoproteins (LDL) atau yang sering disebut lemak jahat, sehingga dapat mencegah sumbatan pada dinding-dinding pembuluh darah arteri. Kandungan antioksidan bervariasi pada setiap cokelat, tergantung pada berbagai faktor di antaranya kandungan cocoa dan proses pengolahan. Secara umum, cocoa powder dan dark chocolate mengandung antioksidan dalam jumlah yang lebih tinggi daripada milk chocolate. Berikut kandungan antioksidan polifenol dalam beberapa produk:
Milk chocolate (50g) - 100 mg polifenol
Dark chocolate (50g) - 300 mg polifenol
Red wine (140mL) - 170 mg polifenol
Tea (240mL) - 400 mg polifenol
Cocoa powder (16g) - 200 mg polifenol

Beberapa Mitos dan Fakta Seputar Cokelat
Fungsi dan pengaruh komponen-komponen aktif yang terkandung dalam cokelat menjadi bahan penelitian yang menarik dari tahun ke tahun dan sampai saat ini penelitian tentang cokelat terus berlangsung. Beberapa mitos yang sudah dapat dibuktikan tidak benar adalah:
Cokelat dapat menyebabkan timbulnya jerawat
Para ahli yakin bahwa timbulnya jerawat lebih dipengaruhi oleh stres dan hormon yang menyebabkan kondisi kulit mengalami berlebihnya aktivitas jaringan minyak.
Cokelat menyebabkan kecanduan
Tidak ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa cokelat termasuk dalam jenis bahan adiktif. Orang yang sangat menggemari cokelat kemungkinan disebabkan oleh sifat sensori cokelat yang khas: tekstur yang mudah mencair di dalam mulut dan rasa/aroma yang enak. Cokelat mengandung lebih dari 300 jenis flavor yang berbeda, tanpa ada jenis yang paling dominan. Kegemaran akan cokelat kemungkinan juga disebabkan karena cokelat menstimulasi pelepasan endorphins – senyawa dalam otak yang dapat mengurangi rasa sakit dan membangkitkan perasaan euforia (perasaan gembira/bahagia).
Cokelat merupakan penyebab sakit kepala (migren)
Penelitian yang dilakukan di Pittsburgh State University terhadap 63 wanita menunjukkan bahwa cokelat bukan merupakan pemicu terjadinya sakit kepala. Timbulnya migren lebih dihubungkan dengan keadaan hormon dalam tubuh.
Cokelat menyebabkan obesitas
Para ahli gizi berpendapat bahwa tidak ada sesuatu makanan pun yang dapat menyebabkan kegemukan. Berat badan seseorang bertambah ketika kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih besar daripada kalori yang dibuang/dikeluarkan melalui aktifitas fisik. Penelitian yang dilakukan pada asupan diet rata-rata di Amerika menunjukkan bahwa cokelat hanya berkontribusi 0,7 – 1,0% dari total kalori. Oleh karena itu, tetap dianjurkan untuk mengontrol jumlah asupan kalori dan yang terbuang.
Fakta lain adalah cokelat hanya mengandung sejumlah kecil kafein. Jumlah ini jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan kandungan kafein di dalam kopi dan teh. Suatu senyawa yang mirip dengan kafein ditemukan dalam cokelat yaitu Theobromine. Theobromine juga berfungsi sebagai stimulan, seperti halnya kafein tetapi pengaruh dan sifat yang diberikan berbeda. Theobromine hanya ditemukan dalam biji kakao dan produk-produk turunannya.

Sabtu, 03 Mei 2008

Chocolatos...mmmm ky apa yach?

Cokelat merupakan makanan yang digemari segala usia mulai dari anak-anak sampai orang tua. Tidak hanya dalam bentuk cokelat batangan, cokelat juga banyak diaplikasikan dalam beragam makanan, mulai dari cake, biskuit, permen, ice cream sampai minuman. Selain rasanya yang enak, cokelat juga sering diasosiasikan dengan produk bernilai tinggi atau mahal sehingga sering dijadikan sebagai hadiah. Tetapi banyak kalangan yang sangat membatasi diri dalam mengkonsumsi cokelat atau bahkan tidak mengkonsumsinya sama sekali karena mendengar banyak mitos mengenai cokelat, seperti cokelat salah satu penyebab obesitas, cokelat menyebabkan jerawat, dll.

Ada apa sebenarnya dengan cokelat? Istilah ?cokelat? berasal dari xocolatl (bahasa suku Aztec) yang berarti minuman pahit. Pada awalnya, cokelat dikonsumsi sebagai minuman yang dibuat berbuih, kadang-kadang ditaburi lada merah, vanilla, madu, atau rempah-rempah lain. Rasanya pahit, sepat, dan berlemak. Konsumsi cokelat masa itu dianggap sebagai simbol status penting dan juga kemakmuran. Cokelat dalam bentuk padat pertama kali ditemukan pada abad ke-18 di Eropa. Penggunaan rempah-rempah dihilangkan dan mulai ditambahkan gula, susu, dan bahan lainnya.

Pengolahan biji kakao menghasilkan cocoa liquor (cocoa mass), cocoa butter dan cocoa powder. Biji kakao dan turunannya ini merupakan sumber antioksidan polifenol ? senyawa yang dapat mengurangi resiko penyakit jantung dengan cara mencegah oksidasi Low Density Lipoproteins (LDL) atau yang sering disebut lemak jahat, sehingga dapat mencegah sumbatan pada dinding-dinding pembuluh darah arteri. Kandungan antioksidan bervariasi pada setiap cokelat, tergantung pada berbagai faktor di antaranya kandungan cocoa dan proses pengolahan. Secara umum, cocoa powder dan dark chocolate mengandung antioksidan dalam jumlah yang lebih tinggi daripada milk chocolate. Berikut kandungan antioksidan polifenol dalam beberapa produk:

? Milk chocolate (50g) - 100 mg polifenol
? Dark chocolate (50g) - 300 mg polifenol
? Red wine (140mL) - 170 mg polifenol
? Tea (240mL) - 400 mg polifenol
? Cocoa powder (16g) - 200 mg polifenol

Fungsi dan pengaruh komponen-komponen aktif yang terkandung dalam cokelat menjadi bahan penelitian yang menarik dari tahun ke tahun dan sampai saat ini penelitian tentang cokelat terus berlangsung. Beberapa mitos yang sudah dapat dibuktikan tidak benar adalah:

1. Cokelat dapat menyebabkan timbulnya jerawat Para ahli yakin bahwa timbulnya jerawat lebih dipengaruhi oleh stres dan hormon yang menyebabkan kondisi kulit mengalami berlebihnya aktivitas jaringan minyak.

2. Cokelat menyebabkan kecanduan Tidak ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa cokelat termasuk dalam jenis bahan adiktif. Orang yang sangat menggemari cokelat kemungkinan disebabkan oleh sifat sensori cokelat yang khas: tekstur yang mudah mencair di dalam mulut dan rasa/aroma yang enak. Cokelat mengandung lebih dari 300 jenis flavor yang berbeda, tanpa ada jenis yang paling dominan. Kegemaran akan cokelat kemungkinan juga disebabkan karena cokelat menstimulasi pelepasan endorphins ? senyawa dalam otak yang dapat mengurangi rasa sakit dan membangkitkan perasaan euforia (perasaan gembira/bahagia).

3. Cokelat merupakan penyebab sakit kepala (migren) Penelitian yang dilakukan di Pittsburgh State University terhadap 63 wanita menunjukkan bahwa cokelat bukan merupakan pemicu terjadinya sakit kepala. Timbulnya migren lebih dihubungkan dengan keadaan hormon dalam tubuh.

4. Cokelat menyebabkan obesitas Para ahli gizi berpendapat bahwa tidak ada sesuatu makanan pun yang dapat menyebabkan kegemukan. Berat badan seseorang bertambah ketika kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih besar daripada kalori yang dibuang/dikeluarkan melalui aktifitas fisik. Penelitian yang dilakukan pada asupan diet rata-rata di Amerika menunjukkan bahwa cokelat hanya berkontribusi 0,7 ? 1,0% dari total kalori. Oleh karena itu, tetap dianjurkan untuk mengontrol jumlah asupan kalori yang terbuang.

Fakta lain adalah cokelat hanya mengandung sejumlah kecil kafein. Jumlah ini jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan kandungan kafein di dalam kopi dan teh. Suatu senyawa yang mirip dengan kafein ditemukan dalam cokelat yaitu Theobromine. Theobromine juga berfungsi sebagai stimulan, seperti halnya kafein tetapi pengaruh dan sifat yang diberikan berbeda. Theobromine hanya ditemukan dalam biji kakao dan produk-produk turunannya. Beberapa manfaat cokelat dalam dunia pengobatan masih menjadi bahan penelitian di dunia saat ini. Di antaranya adalah:

1. Mengobati batuk Theobromine dalam cokelat disinyalir berfungsi menyembuhkan batuk secara lebih baik dibandingkan obat batuk.

2. Mengurangi resiko stroke Penelitian dari Universitas California mengungkapkan bahwa cokelat memiliki pengaruh yang sama dengan aspirin sebagai anti pembekuan darah. Cokelat membantu mencegah pembekuan darah, sehingga mengurangi resiko terjadinya stroke.

3. Mencegah tekanan darah tinggi Senyawa flavanol (antioksidan) dalam cokelat diindikasikan dapat membantu mencegah tekanan darah tinggi. Jadi, bila kalian tergolong kalangan anti cokelat, apakah masih memilih untuk melewatkan segala manfaat cokelat? Tentu akan rugi sekali jika melewatkannya. Jadi solusinya mudah saja, makanlah cokelat tetapi dengan memilih cokelat murni atau dark cokelat. Tentunya dalam takaran yang wajar, agar dapat tetap hidup secara sehat.

Ribuan Hama Tanaman Kakao di Kaltim Diserang hama Penggerek buah



Samarinda, Kompas - Ribuan hektar kebun kakao di Kalimantan Timur diserang hama penggerek buah. Akibatnya, produksi biji kakao di provinsi ini merosot drastis. Luas kebun kakao di dua kabupaten, yakni Berau dan Nunukan, saat ini mencapai 32.000 hektar.

Pemimpin Proyek Penanggulangan Hama Terpadu Dinas Perkebunan Kalimantan Timur (Kaltim) Helmi Amin di Samarinda, Rabu (5/5), menyatakan, hama penggerek buah itu menyerang hampir merata di seluruh kebun kakao yang ada di Kaltim.


Menurut dia, akibat serangan hama itu, hasil panen merosot hingga 85 persen. "Misalnya satu hektar dalam kondisi normal menghasilkan sekitar 600 kilogram, tetapi bila terkena hama itu, hasilnya paling banyak 15 persennya," ujar Helmi.

Kualitas rusak

Dijelaskan, selain membuat volume panen merosot, hama penggerek buah kakao juga membuat kualitas buah menjadi rusak. Akibatnya, harga biji kakao yang dihasilkan juga menjadi sangat rendah.

Helmi menambahkan, satu kilogram biji kakao kering yang tidak terserang hama itu di Kaltim mencapai sekitar Rp 10.000 per kilogram. "Tetapi, kalau kena hama itu, harganya jatuh, hingga paling laku Rp 4.000 per kilogram," ujarnya.

Biji kakao yang terkena hama penggerek buah itu, menurut Helmi, dibeli para pedagang asal Makassar, Sulawesi Selatan, sebagai campuran buah yang sehat. Ia menjelaskan, buah yang terkena hama itu jika hanya dilihat kulitnya saja tidak tampak terkena serangan. Akan tetapi, begitu dibuka, biji kakao itu lengket dan sebagian busuk hingga kualitas biji yang dihasilkan sangat buruk.

Untuk menanggulangi hama itu, kata Helmi, Pemerintah Provinsi Kaltim sedang mengupayakan "sarungisasi" pada buah kakao. Cara sederhana itu, dinilai cukup efektif untuk mencegah serangan hama penggerek buah kakao.

Dengan cara membungkus buah kakao yang berada di pohon dengan plastik, hama itu bisa dicegah menyerang buah. "Hasilnya sangat efektif karena 100 persen buah yang dibungkus terhindar dari serangan hama penggerek," ujarnya.



Thrips parvisipinus

hrips parvisipinus biasanya menyerang daun terutama daun muda dengan cara menghisap cairan daun. Serangga pra dewasa tidak bersayap dan tubuhnya berwarna kuning pucat, sedangkan serangga dewasa bersayap seperti jumbai (sisir bersisi dua) dan tubuhnya berwarna kuning sampai cokelat kehitaman. Telur Thrips berbentuk oval atau seperti ginjal, diletakkan didalam jaringan daun dengan nimfa berwarna putih dan sangat aktif.
Thrips dewasa

Gejala serangan : mula-mula daun yang terserang memperlihatkan gejala noda keperakan yang tidak beraturan, akibat adanya luka dari cara makan serangga tersebut. Setelah beberapa waktu, noda keperakan tersebut berubah menjadi cokelat tembaga. Daun-daun mengeriting keatas.

Pengendalian : Gunakan Curacron 500 EC dengan konsentrasi 2 ml/l air atau Pegasus 500 SC dengan konsentrasi 1.5 ml/l air atau Agrimec 18 EC dengan konsentrasi 0.5 ml/l air. Ketiga insektisida digunakan secara bergantian.
Gejala serangan Thrips pada daun cabai


Myzus persicae

Myzus persicae biasa dikenal dengan nama kutu daun persik atau kutu daun tembakau. Hama ini memiliki warna tubuh kuning kehijauan dan memiliki antena yang relatif panjang, kira-kira sepanjang tubuhnya. Lamanya daur hidup : 7-10 hari.

Gejala serangan : Secara langsung, kutu daun ini mengisap cairan tanaman. Akibatnya, daun yang terserang keriput, berwarna kekuningan, terpuntir dan pertumbuhan tanaman terhambat (kerdil), sehingga tanaman menjadi layu dan mati.
Kutu daun persik

Secara tidak langsung, kutu daun berperan sebagai penyebar (vektor) penyakit virus. Tanaman yang terserang penyakit virus akan menjadi kerdil, daun berukuran kecil dan pertumbuhannya terhambat.

Pengendalian : Gunakan Curacron 500 EC dengan konsentrasi 2 ml/l air atau Pegasus 500 SC dengan konsentrasi 1.5 ml/l air. Keduanya digunakan secara bergantian.

Heliothis spp

Telurnya berwarna putih kekuningan dan imago biasanya bertelur pada senja hari. Telur biasanya diletakkan secara tunggal dan akan berubah warna menjadi merah tua atau kecoklatan setelah � 24 jam, yang selanjutnya akan menetas dalam waktu kira-kira 3 hari. Ukuran larva stadia akhir berkisar antara 2-2.5 cm dengan warna bervariasi mulai dari hijau, cokelat kemerahan ataupun cokelat kehitaman. Larva merusak daun, bunga dan buah cabai.
Ulat Heliothis spp

Gejala serangan : Pada daun, daun berlubang-lubang tak beraturan. pada serangan yang berat daun akan habis dan tanaman menjadi gundul. Pada buah, buah cabai berlubang dan akhirnya akan membusuk bila terjadi infeksi sekunder. Pada bunga, bunga cabai berlubang dan pada akhirnya membusuk dan rontok.

Pengendalian : Semprotkan Proclaim 5 SG dengan konsentrasi 1.5-2 gr/10 l air.
Gejala serangan Heliothis spp pada daun Gejala serangan Heliothis spp pada buah

Spodoptera litura

Hama ini dikenal dengan nama ulat grayak. Ngengat betina mampu bertelur sebanyak 2000-3000 butir yang diletakkan dalam bentuk kelompok, tiap kelompok telur terdiri atas � 350 butir. Warna ulat bervariasi. Pada ruas tubuh yang keempat terdapat kalung hitam, biasanya terlihat pada instar 3. Pada sisi samping dan punggung terdapat garis kuning. Kepompong terdapat dalam daun dan lamanya daur hidup 22-23 hari.
Ulat Grayak

Gejala serangan : serangan ulat yang masih kecil mengakibatkan bagian daun yang tersisa tinggal epidermis bagian atas dan tulang daunnya saja. Ulat yang besar memakan tulang daun dan buah cabai. Serangan berat dapat mengakibatkan tanaman menjadi gundul.

Pengendalian : Gunakan Curacron 500 EC dengan konsentrasi 2 ml/l air atau Match 500 EC dengan konsentrasi 1 ml/l air. Ketiga insektisida digunakan secara bergantian.
Gejala serangan ulat Grayak pada daun


Tungau

Hama ini berukuran sangat kecil, panjang tubuhnya � 0.25 mm. Hama dewasa bertungkai delapan, sedangkan yang pra dewasa bertungkai enam. Tubuhnya berwarna hijau kekuningan transparan dan lama daur hidupnya 10-14 hari. Perkembangan tungau akan sangat cepat pada musim kemarau.
Tungau dewasa

Gejala serangan : Bagian bawah daun yang terserang menjadi seperti tembaga, tepi daun mengeriting, daun menjadi kaku dan melengkung ke bawah. Pada serangan berat, tunas daun dan bunga gugur.

Pengendalian : Gunakan Curacron 500 EC dengan konsentrasi 2 ml/l air atau Pegasus 500 SC dengan konsentrasi 1.5 ml/l air atau Agrimec 18 EC dengan konsentrasi 0.5 ml/l air. Ketiga insektisida digunakan secara bergantian.
Gejala serangan tungau pada daun.