THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Sabtu, 31 Mei 2008

pengembangan teknologi somatik pada kakao

Dalam rangka memenuhi kekurangan benih kakao untuk program revitalisasi perkebunan kakao, maka Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia mencari alternative teknologi yang dapat memenuhi kekurangan kebutuhan benih kakao yaitu dengan teknologi Somatik Embriogenesis (SE).

Teknologi somatik embriogenesis sebenarnya telah dihasilkan di Indonesia, khususnya di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Namun demikian, penerapan teknik tersebut di Indonesia dalam skala besar masih belum dicoba. Hal ini disebabkan oleh dua hal : 1). Masih mahalnya harga bibit hasil teknik ini, karena embrio somatik umumnya masih beragam dalam ukuran dan perkembangannya, sehingga masih perlu dilakukan satu tahapan perakaran embrio somatik secara individu di laboratorium, dan 2). Masih belum diketahuinya secara skala lapang terjadinya variasi keragaan tanaman di lapang, yang biasa disebut variasi somaklonal. Pengembangan teknologi ini di Indonesia terus dilakukan, namun untuk penerapan secara skala besar masih belum memungkinkan.

Saat ini Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia sudah berhasil mengembangkan pengecambahan embrio somatik di luar laboratorium (ex vitro) bersamaan dengan tahap aklimatisasi. Embrio somatik yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah embrio somatik yang dihasilkan oleh Pusat Penelitian Nestle Tours Perancis.

Alur produksi bibit kakao somatik embriogenesis

Pusat Penelitian Nestle Tour Perancis telah lama mengembangkan teknologi somatik embriogenesis kopi, kakao dan tanaman komersial lainnya. Dengan teknologi tersebut dapat dihasilkan embrio somatik yang seragam baik dalam ukuran maupun perkembangannya. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia saat ini sedang melakukan upaya transfer teknologi perbanyakan kakao tersebut. Dengan kapasitas laboratorium kultur jaringan sebanyak 2 juta bibit per tahun yang dimiliki diharapkan proses transfer dan adopsi teknologi tersebut berhasil dengan baik.

Kelebihan teknologi somatik embriogenesis kakao yang dikembangkan Pusat Penelitian Nestle Tour Peranis sebagai berikut :
1. Tingkat keseragaman tanaman hasil perbanyakan somatik embriogenesis tinggi.
2. Tanaman yang dihasilkan memiliki tekstur seperti tanaman hasil perbanyakan dengan biji yaitu memiliki akar tunggang dan berjorget (kakao).
3. Hasil uji lapang di Equador, tanaman kakao hasil perbanyakan dengan teknik somatik embriogenasis lebih vigor dan berbuah lebih awal dibandingkan tanaman hasil perbanyakan konvensional.
4. Harga bibit tidak lebih tinggi daripada harga bibit asal setek.

0 komentar: